Meriah! Upacara HUT ke-80 RI di Kecamatan Pabedilan Jadi Momen Penguat Nasionalisme

Pengibaran bendera saat upacara peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Desa Tersana. (Foto:Altria Satra/Kenji)

Pabedilan Altria Satra – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tingkat Kecamatan Pabedilan berlangsung meriah di Lapang Desa Tersana, Sabtu (17/8). Rangkaian kegiatan diikuti berbagai unsur masyarakat, mulai dari Forkopimcam, TNI, Polri, ASN, para kepala desa, pelajar SD hingga SMA, mahasiswa KKN, serta lembaga kemasyarakatan.

Camat Pabedilan, Moh. Yusuf Hermawan, mengungkapkan persiapan upacara telah dilakukan sejak tiga bulan sebelumnya. Pasukan Paskibra dilatih oleh pelatih khusus dengan pengawasan TNI dan Polri. “Alhamdulillah pada malam H sudah ada pengukuhan pasukan Paskibra dengan lancar, dan hari ini pelaksanaan puncaknya berjalan meriah,” ujarnya.


Selain upacara, rangkaian Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) juga diwarnai berbagai perlombaan, seperti gerak jalan, senam pelajar, tari kreasi masyarakat, pingpong, hingga jalan santai. Menurut Yusuf, kekompakan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci suksesnya acara ini.


“Tantangan terbesar sebenarnya justru bagaimana menyatukan semua pihak. Namun berkat dukungan masyarakat, para pengusaha, guru, ASN, Forkopimcam, dan seluruh elemen, acara ini bisa berjalan sukses,” jelasnya.


Menurut Yusuf, kegiatan ini menjadi sarana menumbuhkan rasa nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda. Ia mendorong masyarakat untuk menanamkan kebiasaan mengibarkan bendera merah putih sepanjang bulan Agustus. “Kami ingin anak-anak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat sekitar mencintai kemerdekaan melalui hal sederhana seperti itu,” katanya.


Yusuf juga menyampaikan harapannya agar bangsa Indonesia semakin kompak, kuat, dan maju. “Tujuannya adalah terciptanya masyarakat yang adil dan makmur, khususnya di Kecamatan Pabedilan,” ujarnya.


Momen upacara semakin istimewa bagi para anggota Paskibra. Salah satu anggota, Dici Yuci Arifin, mengaku terharu dan bangga bisa mendapat kesempatan tersebut. “Perasaan saya antara terharu dan senang, karena bisa merasakan hal yang tidak semua orang bisa rasakan. Maknanya saya bisa mengabdi kepada negara dan mengibarkan bendera pusaka,” ungkapnya.


Pesan senada disampaikan Muhammad Baehaqi Hidayat dan Riyandi Fairus, anggota Paskibra lainnya. Mereka menilai momen pengibaran bendera menjadi yang paling berkesan. “Perasaan saya sangat senang, merinding, dan luar biasa ketika bendera Merah Putih naik ke atas. Itu momen paling berkesan,” ucap Baehaqi.


Mereka juga berpesan agar generasi muda terus semangat menjaga cinta tanah air. “Namanya juga memperingati kemerdekaan, wajib untuk kita rayakan. Semangat merdeka!” tegas Riyandi.


Menutup rangkaian kegiatan, Camat Pabedilan kembali mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan. “Perbedaan adalah hal yang biasa, justru menjadi warna yang harus disatukan menuju tujuan yang sama: mencintai tanah air Indonesia,” pungkasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama